Toyota Siap Akuisisi Neta untuk Memperkuat Pasar China
loading...

Toyota Siap Akuisisi Neta . FOTO/ DOK SindoNews
A
A
A
JAKARTA - Toyota dikabarkan berencana mengakuisisi Neta Auto yang saat ini sedang dalam masalah finansial. Ini menjadi langkah strategis mereka untuk memperkuat kehadiran mereka di China dengan memasarkan kendaraan listrik. Strategi ini juga dapat memberi dampak besar pada pengembangan kendaraan listrik Toyota di masa depan.
BACA JUGA - Penjualan Mobil Astra Tembus 377.358 Unit, Toyota dan Lexus Terlaris
Melansir Carnewschina, Neta Auto didirikan pada 2014 oleh Hozon New Energy Auto, dan mengalami krisis finansial sejak 2024. Kondisi ini membuat mereka menghentikan proses produksi dan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal. Saat ini, mereka dikabarkan sedang berusaha keras mencari investor untuk memperbaiki kondisi internal.
Pada 10 Februari 2025, Neta mengungkapkan rencana pendanaan E-roud yang gagal melibatkan 552-621 juta dolar AS. Investor utama, yang didukung dana negara BRICS, menjanjikan 3 miliar yuan (414 juta dolar AS). Pendanaan itu bergantung pada dimulainya kembali produksi dan pengamanan investasi yang sesuai, tapi keduanya tak terwujud.
Untuk melancarkan pendanaan, Neta membuka kembali pabrik di Tongxiang, pada awal Januari, produksi tidak pernah dilanjutkan karena kekurangan suku cadang yang parah. Kegagalan ini menyebabkan investor menarik diri, yang pada dasarnya membatalkan kesepakatan.
BACA JUGA - Penjualan Mobil Astra Tembus 377.358 Unit, Toyota dan Lexus Terlaris
Melansir Carnewschina, Neta Auto didirikan pada 2014 oleh Hozon New Energy Auto, dan mengalami krisis finansial sejak 2024. Kondisi ini membuat mereka menghentikan proses produksi dan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal. Saat ini, mereka dikabarkan sedang berusaha keras mencari investor untuk memperbaiki kondisi internal.
Pada 10 Februari 2025, Neta mengungkapkan rencana pendanaan E-roud yang gagal melibatkan 552-621 juta dolar AS. Investor utama, yang didukung dana negara BRICS, menjanjikan 3 miliar yuan (414 juta dolar AS). Pendanaan itu bergantung pada dimulainya kembali produksi dan pengamanan investasi yang sesuai, tapi keduanya tak terwujud.
Untuk melancarkan pendanaan, Neta membuka kembali pabrik di Tongxiang, pada awal Januari, produksi tidak pernah dilanjutkan karena kekurangan suku cadang yang parah. Kegagalan ini menyebabkan investor menarik diri, yang pada dasarnya membatalkan kesepakatan.
Lihat Juga :