Mobil Listrik Xiaomi SU7 Pro: Spek Gahar, Harga Bersahabat, Ludes Terjual!

Jum'at, 14 Maret 2025 - 14:10 WIB
loading...
Mobil Listrik Xiaomi...
Mobil listrik Xiaomi SU7 Pro sangat diminati di China, laris terjual di 2025. Foto: Xiaomi
A A A
JAKARTA - Xiaomi, sang raksasa teknologi asal China, kembali menorehkan tinta emas dalam sejarah industri otomotif. Kali ini, bukan sekadar perangkat elektronik, melainkan mobil listrik SU7 Pro yang membius pasar global.

Dalam waktu singkat, seluruh unit SU7 Pro untuk tahun 2025 ludes terjual, memicu antrean panjang yang mencapai hampir satu tahun!

Melansir Carnewschina, aplikasi resmi Xiaomi Auto mencatat waktu tunggu pengiriman sedan listrik SU7 Pro berada di kisaran 43-46 minggu. Artinya, konsumen yang melakukan pemesanan saat ini harus bersabar menanti hingga pertengahan 2026. Sebuah penantian panjang yang membuktikan betapa dahsyatnya daya tarik SU7 Pro.

Sebelumnya, pejabat perusahaan mengungkapkan bahwa lebih dari 150.000 unit kendaraan telah dipesan dan menunggu untuk dikirim. Lonjakan pesanan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Xiaomi, yang harus berjuang keras untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Sejak peluncuran SU7 pada Maret 2025, Xiaomi Auto langsung menghadapi masalah kapasitas produksi. Waktu tunggu pengiriman SU7 sempat mencapai lebih dari 25 minggu. Di pertengahan 2024, Xiaomi berhasil menggenjot volume produksi, mempersingkat waktu pengiriman. Namun, peluncuran Xiaomi SU7 Ultra kembali memengaruhi jadwal pengiriman.

"Kami menyadari bahwa waktu tunggu yang lama dapat mengecewakan konsumen. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas produksi dan mempersingkat waktu pengiriman," tegas seorang juru bicara Xiaomi.

Membludaknya pesanan SU7 dipicu oleh harga yang lebih kompetitif dibandingkan mobil listrik sekelasnya. Xiaomi SU7 versi Standar dibanderol 215.900 yuan (sekitar Rp488,4 juta), dengan waktu tunggu 36-39 minggu (9-10 bulan). Versi tertinggi SU7 Max dengan 4WD dan suspensi udara dijual 299.900 yuan (sekitar Rp678,4 juta), dengan waktu tunggu 30-33 minggu (7,5-8 bulan).

Sementara itu, Xiaomi SU7 Ultra yang baru diluncurkan dengan tenaga 1.526 hp memiliki waktu tunggu 13-16 minggu (3-4 bulan). SU7 Pro, dengan harga 245.900 yuan (sekitar Rp556,2 juta), mencatatkan waktu tunggu terlama, yaitu 43-46 minggu (11-11,5 bulan).

Wang Hua, PR Manager Xiaomi Group, menyatakan bahwa perusahaan akan terus meningkatkan kapasitas produksi untuk mencapai target pengiriman 300.000 unit kendaraan. Tahun lalu, Xiaomi mengirimkan 139.487 mobil, sehingga tahun ini mereka menargetkan peningkatan produksi yang signifikan.

"Kami sedang membangun pabrik F2 di sebelah fasilitas produksi yang ada untuk meningkatkan kapasitas produksi. Pabrik baru ini akan memproduksi crossover YU7," jelas Wang Hua.

Namun, peluncuran model-model baru, seperti YU7, juga dapat memengaruhi waktu pengiriman sedan SU7. Xiaomi berencana untuk merambah pasar global pada 2027. Langkah ini akan menjadi tantangan besar bagi kapasitas produksi mereka, terutama jika mereka tidak membangun basis produksi di luar Tiongkok.

"Ekspansi global adalah langkah penting dalam strategi jangka panjang kami. Kami akan terus berinvestasi dalam pengembangan produk dan peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar global," pungkas Wang Hua.

Baca Juga: Ini Penyebab Xiaomi Lebih Unggul dari Apple dalam Bisnis Mobil Listrik

Fenomena Xiaomi SU7 menunjukkan betapa dahsyatnya potensi pasar mobil listrik di Tiongkok dan dunia. Xiaomi telah membuktikan bahwa mereka bukan hanya jagoan di bidang elektronik, tetapi juga kekuatan baru yang patut diperhitungkan di industri otomotifglobal.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gaikindo Mendukung Insentif...
Gaikindo Mendukung Insentif Tidak Hanya untuk Mobil Listrik, tapi Juga Hybrid, LCGC, hingga ICE
Penjualan Masih Lemas,...
Penjualan Masih Lemas, Insentif Mobil Listrik Bakal Dievaluasi, Apa Dampaknya?
Ukuran Baterai Jadi...
Ukuran Baterai Jadi Masalah Besar Mobil Listrik yang Tak Bisa Dihindari
Merek Jepang Didesak...
Merek Jepang Didesak Segera Produksi Baterai Sendiri
AS Sebut Harga Mobil...
AS Sebut Harga Mobil Listrik Seharusnya Lebih Murah, Ini Alasannya
Volkswagen Umumkan Model...
Volkswagen Umumkan Model Golf Series Akan Menjadi Mobil Listrik
Baterai Mobil Listrik...
Baterai Mobil Listrik Made in Karawang Mendunia
Bye-Bye Qualcomm? Xiaomi...
Bye-Bye Qualcomm? Xiaomi Lahirkan Chip Monster XRING 01 setelah 10 Tahun Bertapa di Lab!
Xiaomi Siapkan Chip...
Xiaomi Siapkan Chip Buatan Sendiri Xring01
Rekomendasi
Wacana Tuntutan 10 Persen...
Wacana Tuntutan 10 Persen Ojol Berisiko Matikan Denyut Ekonomi Digital
Kejagung Dijaga TNI,...
Kejagung Dijaga TNI, Komisi III DPR ke Jampidsus: Kok Kayak Mau Perang
14.000 Bayi bisa Tewas...
14.000 Bayi bisa Tewas di Gaza dalam 48 Jam Tanpa Bantuan
Berita Terkini
Rasakan Performa Geely...
Rasakan Performa Geely EX5 dari Jakarta hingga Bandung
Gaikindo Mendukung Insentif...
Gaikindo Mendukung Insentif Tidak Hanya untuk Mobil Listrik, tapi Juga Hybrid, LCGC, hingga ICE
Penjualan Masih Lemas,...
Penjualan Masih Lemas, Insentif Mobil Listrik Bakal Dievaluasi, Apa Dampaknya?
CATL Sebut Elon Musk...
CATL Sebut Elon Musk Tidak Tahu Cara Bikin Baterai
Citron Resmikan Experience...
Citron Resmikan Experience Center Bali, Luncurkan New C3 Aircross SUV dan New C3
AS Sebut Penggunaan...
AS Sebut Penggunaan Baterai Lithium Mempercepat datangnya Kiamat
Infografis
Kapasitas Pembangkit...
Kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi Indonesia Bisa Salip AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved
OSZAR »